....Sambungan Part 1
Peperangan yang dilakukan oleh Nabi Muhammad SAW melahirkan peraturan-peraturan yang bernilai kebaikan universal,diantaranya : Jangan Berkhianat,Jangan bertindak secara berlebihan,jangan ingkar janji, dilarang mencincang mayat,dilarang membunuh anak kecil,orang tua renta dan wanita,dilarang menebang dan membakar pohon,dilarang menyembelih binatang ternak kecuali untuk dimakan,dan dilarang mengusik orang-orang ahli kitab yang sedang beribadah.
Lalu bagaimana nasib dari peraturan-peraturan perang yang diwariskan oleh nabi Muhammad SAW itu sekarang ini?
Mengamati beberapa laporan media massa tentang aksi-aksi perang yang terjadi di negara-negara Islam, sangatlah menyayat hati. Bukan hanya melenceng dari aturan yang diwarisi nabi SAW,tetapi lebih dari itu mereka telah kembali menjadi Jahiliyah.Sesama muslim berperang,dengan tanpa sadar bahwa mereka saudara seiman.
Perang Suriah,Irak,Afganistan,Pakisrtan,Libya, dan negara Islam Lainnya mempertontonkan prilaku tidak bermoral dari oknum muslim yang sedang berperang. Beberapa waktu lalu tersiar vidio ada seorang komandan jihadis suriah bernama Abu Sakkar,membelah dada tentara Suriah dan sambil meneriakan takbir dia memakan hati saudara sesama muslim.Mengerikan!
Sesama Muslim di negara-negara itu saling mengklain paling benar dan mengaku diri sebagai Islam yang sesuai dengan ajaran Nabi Suci Muhammad SAW. Namun fakta yang tersuguh mereka sama sekali telah mencampakkan warisan mulia Nabi Suci Muhammad SAW itu.
Semakin terasa perih hati ini,ketika upaya saling bunuh sesama muslim itu disebut jhad. Sebagai muslim kita mengetahui bahwa kata jihad berasal dari kata 'ja-ha-da' - 'jah-dan' - 'al-ji-haa-dun' yang artinya berusaha dengan sungguh-sungguh dalam melaksanakan perintah Allah Ta'ala.
Rantai sejarah Islam membukukan,Jihad yang dilaksanakan Nabi Muhammad SAW adalah berdakwah agar manusia meninggalkan kemusyrikan,mendidik manusia agar sesuai dengan tujuan penciptaan mereka yaitu untuk hanya menyembah Allah Ta'ala,dan menyucikan Qalbu Manusia. Pekerjaan ini tidak mudah,penuh tantangan,bahkan hingga hampir mengorbankan nyawa beliau SAW sendiri. Betapa kerasnya perjuangan suci itu sampai beliau SAW menggunakan istilah 'Jihad fi Sabilillah'.
Jihad fi sabilillah inilah yang dianggap oleh kaum Quraisy waktu itu sebagai ancaman nyata bagi eksistensi berhala-berhala sembahan mereka.Oleh karena itulah mereka melakukan berbagai serangan fisik terhadap kaum muslimim awwalin da pada tahap tertentu akhirnya turun perintah dari Allah Ta'ala untuk 'meladeni' serangan itu yang kemudian berujung pada peperangan.
Maka tidak heran jika perang yang dilakukan oleh umat Islam awwalin itu oleh Rasulullah SAW disebut sebagai jihad Shagir,alias jihad kecil. Logis,karena peperangan itu pasti akan berakhir,jika salah satu pihak ada yang kalah.
Adapun jihad Fi sabilillah untuk membawa manusia kepada Allah Ta'ala akan terus berlangsung,dari detik ke detik,dari hari ke hari,bulan ke bulan,dari tahun ke tahun bahkan hingga dunia dan seisinya hancur.
Jika demikian,berperang dengan sesama muslim tidak peduli dia itu dari golongan atau mazhab Islam mana, bukanlah jihad fi sabilillah,tetapi lebih tepat disebut jihad Palsu. Jihad yang bermotifkan kebencian,dendam dan ambisi untuk mendominasi.
0 komentar:
Posting Komentar